Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

 Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SDN 1 Pasar Baru

Oleh Apriliawati, S. Pd

        Setelah selama kurang lebih satu tahun melaksanakan pembelajaran daring, akhirnya Pemerintah dalam hal ini melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu mengeluarkan kebijakan tentang kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal ini tentunya menjadi kabar gembira bagi pihak sekolah dan siswa yang sudah rindu dengan suasana pembelajaran di sekolah. Tak terkecuali para orang tua siswa yang selama ini merasa cukup terbebani dengan tugas tambahan mendampingi anak belajar di rumah, kini dapat bernafas lega.

        Meski demikian, pemerintah tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan bagi seluruh pihak yang terlibat PTM terbatas, mulai dari peserta didik, tenaga pengajar, hingga pengurus sekolah. Di samping itu, pemerintah juga menegaskan proses pembelajaran harus mengikuti peraturan dan kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat sesuai penerapan PPKM berdasarkan Asesmen Situasi COVID-19 (Level 4,3,2,1). Sehubungan dengan hal ini, pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu telah menerbitkan SKB 4 Menteri pada September 2021 untuk mengatur akselerasi PTM terbatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Salah satunya dengan melakukan vaksinasi secara lengkap bagi pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan.

    

    SDN 1 Pasar Baru Kecamatan Kusan Hilir telah memfasilitasi kebutuhan siswa untuk menerapkan protokol kesehatan. Dengan begitu, siswa dan para orang tua tidak begitu perlu khawatir untuk mengikuti PTM terbatas.

        Untuk saat ini di SDN 1 Pasar Baru hampir seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan telah melakukan vaksinasi. Disamping itu, SDN 1 Pasar Baru juga menerapkan protokol kesehatan terhadap siswa dalam PTM terbatas. Dimana sebelum masuk kelas dan mulai pembelajaran, para guru melakukan pengecekan suhu terhadap siswa, dan meminta siswa untuk selalu menggunakan masker serta mencuci tangan. Jam belajar dikurangi sesuai dengan aturan pada tingkatan kelas. Jumlah siswa di setiap kelas juga diatur agar menjadi lebih sedikit dari jumlah normal. Pengaturan dilakukan pada meja dan kursi pelajar. Jumlah kursi dikurangi dan jaraknya diatur sesuai protokol kesehatan.

   

     Dengan melakukan protokol kesehatan yang ketat dan terpantau, pemerintah daerah dan sekolah berharap lonjakan penularan Covid-19 dapat dihindari, sehingga PTM terbatas dapat terus diperpanjang. Semoga demikian.